Kamis, 07 Agustus 2008

TRAFFICKING SANGGAU

Trafficking seperti Gunung Es

Daranante 101.3 FM, (11/07/08), Kasus Trafficking seperti gunung es yang semakin disoroti maka semakin marak dan melumer sampai level yang paling bawah yaitu ditingkat desa yang saat ini juga marak berdiri dan dibuka café plus yang menjadi biang kasus trafficking. Hal itu disampaikan anggota DPRD Propinsi Katherina Lies saat dijumpai di sanggau Kemarin. Anggota dewan yang satu ini memang sangat kesal melihat kasus trafficking yang terjadi di Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan barat pada khususnya.

“Kasus – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini seperti gunung es yang semakin diperangi maka semakin mencair kemana – mana, tapi saya optimis trafficking dapat diberantas kalau semua pihak mau bekerjasama dalam menanganinya” Ujar anggota Dewan yang masih kelihatan sangat cantik ini.

Disinggung mengenai langkah apa yang akan dilakukannya dalam memberantas trafficking ini, katherina lies mengatakan bahwa ditingkat propinsi dia tidak akan berhenti menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak walaupun menuurutnya ditingkat Pemerintah Kabupaten respon dari pemerintah daerah dirasa belum optimal. Sehingga masih membutuhkan perjuangan untuk mensosialisasikan anti trafficking ditengah – tengah masyarakat kita.

Kabupaten Sanggau sebagai gerbang penghubung antar Negara Indonesi – Malaysia – Brunai Darussalam memang rentan terhadap kasus trafficking walaupun korban trafficking bukan berasal dari Kabupaten Sanggau namun Pemerintah Kabupaten Sanggau perlu tanggap terhadap masalah trafficking di wilayah hukumnya.

Korban trafficking yang melintasi Kabupaten Sanggau memang dari berbagai Daerah di tanah air, sehingga semua pihak perlu untuk saling bekerjasama terutama instansi terkait dalam memberantas, menanggani dan mencari solusi untuk kasus trafficking. Selain itu pemerintah melalui dinas sosnakertrans perlu mendata tenaga kerja yang mencari kerja keluar negeri sebagai TKI/TKW sehingga dengan adanya data yang akurat maka akan lebih mudah mengawasi TKI/TKW asal Indonesia di luar Negeri. Jika ditemukan kasus trafficking sosnakertrans, dinas kesehatan, Rumah sakit dan kepolisian diharapkan dapat bekerjasama dalam menanggani korban trafficking. (Ln/Dn)

Tidak ada komentar: