Kamis, 29 Mei 2008

Aku Kirimkan Maaf Lewat Do'a

Untukmu Sahabatku........ Aku melewati malam itu di yogyakarta 2001. Seperti malam - malam sebelumnya aku mulai lelah setelah siang kulewati dengan rutinitas sehari -hariku yang sangat padat. Dengan hanya ditemani suara penyiar radio dari kotak hitam yang ada dikamar kost aku mulai menikmati kesendirian dan berharap aku akan terlelap tidur sampai esok hari, sehingga ketika fajar mulai menyambut pagi aku kembali disibukan oleh semua kegiatan mulai dari kuliah, kegiatan Organisasi mahasiswa MHJM, pergi berolah raga di Dojang UAD dan kembali kekost. Malam itu perasaanku galau walau sangat kelelahan melewati hari - hari yang panjang aku tidak dapat memejamkan mata sampai jam didinding kamarku menunjukkan pukul setengah 12 malam. Sesaat aku mulai terhanyut dalam keheningan malam namun dengan seketika juga aku kembali terjaga mendengar suara handphone dimeja belajarku berdering. Walau terasa berat namun ada keinginan yang kuat untuk melihat siapa yang berani - beraninya mengganggu waktu istirahatku malam ini. Dari monitor handphone yang sudah kupegang terlihat sebuah nama memanggil. Netty! Tumben banget jam setengah 12 malam masih sempat punya niat untuk nelpon, bathinku.!
"Halo, Ada apa net?" tanyaku malas.
Dari sebrang aku hanya mendengar suara tangisan tanpa menjawab pertanyaanku.
"Nety ada apa? kok nangis" tanyaku lagi.
"Mok" hanya itu yang kudengar, kembali suara tangisan yang terdengar dari suara nety teman SMP ku yang telah kembali ke kalimantan setelah menyelesaikan studinya di Yogyakarta.
"Kenapa Mok? trus kamu mengapa menangis?" aku masih tak mengerti.
"Mok Kecelakaan Mobil dan dia pergi untuk selamanya" aku hanpir pingsan mendengar suara nety yang terputus - putus karena menahan tangisnya. Sampai nety menutup telpon aku masih tak percaya bahwa aku telah mendengar kabar duka dari sahabatku mok yang harus pergi menghadap sang Khalik. Mok sahabat sejak aku Masih SMP hingga SMA, sosok pemurah hati yang selalu tersenyum dan penuh dengan banyak cinta untuk orang - orang disekelilingnya. Dia salah satu sahabat terbaikku yang tidak akan terlupakan, dia seperti mentari yang tidak pernah lupa memberikan salamnya pada setiap orang yang ditemuinya. Kebiasaan yang tidak pernah dilupakannya setiap hari adalah memberikan hadiah pada sahabat dan teman - teman sekelasku, walau hanya sebungkus coklat namun kami dapat merasakan cinta dan perhatian yang sangat besar disetiap hadiah yang diberikannya. Setiap akhir semester aku selalu mendapatkan hadiah sebagai ucapan selamat karena aku selalu masuk lima besar dikelasku. Dia begitu bangga ketika kenaikan kelas aku berhasil masuk kelas IPA padahal aku tersiksa dengan semua pelajaran - pelajaran di kelas IPA. Walau kami harus pisah kelas namun kebiasaannya memberikan aku dan teman - teman lainnya hadiah tetap saja sama seperti ketika kami masih satu kelas. Kenangan - kenangan indah itu terus bermain di dalam ingatanku sepanjang malam, aku tidak sanggup membendung air mataku yang terus mengalir sepanjang malam dari Yogyakarta aku tak mampu berucap maaf atas salahku selama ini padanya. Belum sempat aku memenuhi janjiku padanya akan menemaninya berkeliling di kota Gudeg sampai berita duka menghamtamku dimalam yang dingin di kota yogyakarta. Hanya lewat do'a aku kirimkam maaf semoga amal ibadah dan kebaikanmu menjadi amal yang mulia yang diterima di sisi ALLAH SWT. Amien.

Tidak ada komentar: